Harimau Sumatera Akan Dilepaskan Lagi di Hutan Tambling
04.41
Diposting oleh Melany Christy
Pelepasliaran harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) akan kembali dilakukan di kawasan Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC). Hutan konservasi yang terletak di Lampung bagian timur ini merupakan salah satu bagian dari hutan alam yang masih asli.
"Kami berencana melakukan pelepasliaran harimau dengan persiapan akhir pada 21 Januari 2010 dan dilepasliarkan pada 22 Januari 2010," kata Peggy Melati Sukma, juru bicara Artha Graha Peduli, dalam e-mail yang dikirim kepada Kompas.com, Rabu (13/1/2010). Saat ini, pengelolaan TWNC memang didukung lembaga sosial di bawah Artha Graha Group bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Departemen Kehutanan.
Harimau-harimau yang dilepaskan di TWNC berasal dari Aceh dan Jambi. Ada enam harimau yang telah ditangkap di daerah konflik dengan penduduk di kedua daerah untuk dipindahkan ke habitat yang lebih sesuai. Dua ekor di antaranya, diberi nama Pangeran dan Agam, telah dilepaskan ke Hutan Tambling pada Juli 2008. Empat harimau lainnya, yang diberi nama Buyung, Panti, Ucok, dan Salma, akan dilepaskan menyusul pada waktu yang tepat.
TWNC menyediakan sarana untuk melatih harimau, termasuk enclosure field seluas 2,5 hektar, agar harimau tersebut tetap memiliki insting alami untuk dipastikan bertahan mandiri di hutan. Tim Taman Safari Idnonesia juga dilibatkan untuk memantau kesehatan harimau-harimau tersebut.
Tidak hanya harimau, kawasan TNWC seluas 45.000 hektar, yang merupakan bagian dari Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, juga menyimpan spesies langka lain dan pemandangan yang alami. Hutan yang ada di kawasan tersebut dikategorikan sebagai hutan hujan tropika dataran rendah yang terdiri dari hutan pantai, hutan mangrove, dan rawa gambut. Sebagai besar kawasan itu merupakan zona inti dan cagar alam yang dijaga kelestariannya.
Hutan primer dan sekundernya menjadi habitat sekitar 50 jenis burung dari 11 familia. Sementara hutan mangrovenya menjadi tempat hidup tak kurang dari 41 spesies burung. Kawasan ini juga menjadi lokasi yang mendukung untuk populasi mamalia. Bagian pantainya merupakan tempat hidup penyu hijau, penyu belimbing, dan penyu sisik.
Other Article
- Kodok Bermata Biru Ditemukan di Sumatera
- Awas, Vila di Puncak Akan Dipangkas
- Matinya "Emi" Si Cula Dua
- Rosa Lebih Tertarik dengan Manusia
- Macan Tutul Jawa Tertangkap Kamera TNGHS
- Tumbuhan Menjalar Ganggu Habitat Badak dan Hewan Liar Lainnya
- Induknya Kabur, Anak Orangutan Dipelihara Universitas
- Ekosistem Bukit Soeharto Kian Terancam
- Ekosistem Bukit Soeharto Kian Terancam
- Danau Sentani Papua Septictank Besar Warga
- Sadis, Bunga Raflesia Ini Dipotong Satu Kelopaknya
- Retak dan Curah Hujan Ekstrem Penyebab Longsor
- Ini Kawasan Hewan, Bukan Kawasan Manusia
- Penangkaran Rusa sebagai Tujuan Wisata
- Induk dan Anak Harimau Sumatera Terekam Kamera
- Kerusakan Alam, Banjir dan Longsor di Purbalingga
- Kerusakan Alam, Banjir dan Longsor di Purbalingga
- Perhutani Hijaukan Gunung Klothok
- Daging dan Telor Penyu Sangat Diminati
- Habitat Gajah Sumatera Terancam
- 8.324 Hektar Hutan Gunung Halimun Salak Kritis
- Biofuel Kelapa Sawit Tak Banyak Memberi Manfaat untuk Rakyat
- Hutan di Jambi Terancam Sawit
Posting Komentar