Retak dan Curah Hujan Ekstrem Penyebab Longsor
04.20
Diposting oleh Melany Christy
WONOSOBO, Curah Hujan yang ekstrem dan retakan tebing diduga menjadi penyebab longsor di Dusun Wonoaji, Desa Tieng, Kecamatan Kejajar, Wonosobo.
Peneliti erosi tanah dari Geografi Lingkungan UGM, Anggri Setiawan, di Wonosobo, Jumat (22/1/2010), mengatakan, saat terjadi longsor, curah Hujan di wilayah itu mencapai 75 milimeter per hari.
Padahal, dalam kondisi normal curah hujan berkisar 10 hingga 20 milimeter per hari.
Ia mengatakan, di bagian atas tebing yang terdapat selokan di pinggir jalan diperkirakan ada retakan yang telah tertutup sedimen.
Saat curah Hujan tinggi, air terus masuk ke dalam retakan karena tidak kuat menahan air maka tebing longsor.
Anggri yang sedang melakukan penelitian manajemen erosi di Desa Tieng ini mengatakan, wilayah tersebut memang rawan longsor, terutama dilihat dari faktor geologi tanah.
Tanah di daerah tersebut merupakan endapan vulkanik dari Dieng berupa material lepas seperti pasir dan andesit sehingga mudah longsor.
"Kondisi tersebut berpotensi longsor cukup tinggi, apalagi ada getaran dari kendaraan seperti truk yang membawa beban berat sehingga menimbulkan gerakan tanah yang labil itu," katanya.
Bencana tanah longsor yang terjadi Rabu sekitar pukul 11.50 WIB mengakibatkan sembilan rumah rusak berat tertimpa tebing setinggi 50-60 meter.
Sembilan rumah tersebut milik Zainudin, Sahmudi, Muh Azis, Asngari, Bandini, Tusamin, Juariyah, Taziroh, dan Mukhzin.
Other Article
- Kodok Bermata Biru Ditemukan di Sumatera
- Awas, Vila di Puncak Akan Dipangkas
- Harimau Sumatera Akan Dilepaskan Lagi di Hutan Tambling
- Matinya "Emi" Si Cula Dua
- Rosa Lebih Tertarik dengan Manusia
- Macan Tutul Jawa Tertangkap Kamera TNGHS
- Tumbuhan Menjalar Ganggu Habitat Badak dan Hewan Liar Lainnya
- Induknya Kabur, Anak Orangutan Dipelihara Universitas
- Ekosistem Bukit Soeharto Kian Terancam
- Ekosistem Bukit Soeharto Kian Terancam
- Danau Sentani Papua Septictank Besar Warga
- Sadis, Bunga Raflesia Ini Dipotong Satu Kelopaknya
- Ini Kawasan Hewan, Bukan Kawasan Manusia
- Penangkaran Rusa sebagai Tujuan Wisata
- Induk dan Anak Harimau Sumatera Terekam Kamera
- Kerusakan Alam, Banjir dan Longsor di Purbalingga
- Kerusakan Alam, Banjir dan Longsor di Purbalingga
- Perhutani Hijaukan Gunung Klothok
- Daging dan Telor Penyu Sangat Diminati
- Habitat Gajah Sumatera Terancam
- 8.324 Hektar Hutan Gunung Halimun Salak Kritis
- Biofuel Kelapa Sawit Tak Banyak Memberi Manfaat untuk Rakyat
- Hutan di Jambi Terancam Sawit
Posting Komentar