Perlu Ruang Kreatif yang Terjangkau
17.02
Diposting oleh zakky amarullah
Doreen, berasal dari sebuah kota di bekas Jerman Timur yang kemudian memutuskan pindah ke Berlin untuk belajar menjahit. Perjalanannya berlanjut ke Nottingham di mana ia belajar desain panggung sebelum akhirnya menetapkan hati mendarat di Amsterdam. Di kota itu ia memulai pekerjaan sebagai perancang. Sebuah kerja kreatif. Doreen memilih Amsterdam karena, menurut dia, kota itu “ramai”, “seru”, “hidup”, “bergairah”.
Di studionya, di sebuah gedung bekas kantor pusat harian De Volkskrant, ia menganyam kreasi pada sebuah tas berbahan ban bekas dan kasur udara. Awalnya, secara iseng ia berkreasi, menjahit sendiri sebuah tas dari bahan tersebut di atas sebagai hadiah ulang tahun buat seorang teman. Teman ini, kemudian, kebetulan melintas di depan sebuah butik, dan ketika mata pemilik butik tertumbuk pada tas tadi, ia pun mengejar sang pemilik tas sambil bertanya, “Di mana saya bisa pesan tas seperti itu.” Bisa ditebak kelanjutannya. Itu hanya salah satu dari kreasi Doreen.
Demikian Majalah Der Spiegel edisi Agustus 2007 memotret Amsterdam sebagai salah satu kota kreatif dunia yang terus tumbuh. Kota ini giat membina aset ekonomi yang paling penting, yaitu kekuatan kreatif yang multikultur.
Doreen, dan pekerja kreatif lain di Amsterdam, menjadi bagian dari “kota yang seru” tadi, plus, ikut andil dalam membangkitkan ekonomi Amsterdam. Ia juga jadi bagian yang menghidupkan gedung tujuh lantai – Gedung Volkskrant – dari tahun 1960-an, di mana studionya berada. Sebuah gedung yang kemudian jadi penuh warna dengan para pelukis, tukang kayu, orang-orang dari studio berlabel hip hop yang semuanya mulai “menyembur”, menghembuskan sekumpulan asap dari lintingan ganja.
Bureau Broedplaatsen, dibentuk oleh pemerintah Kota Amsterdam, memantau gedung-gedung yang disewakan bagi pekerja kreatif – seperti Gedung Volkskrant – dan memberi subsidi untuk pemeliharaan. Hingga tahun 2007, kota sepeda ini sudah menggelontorkan 50 juta Euro (sekitar Rp 630 triliun- kurs Rp 12.600) untuk menumbuhkan kelas kreatif. Pertumbuhan di sektor individu pun luar biasa. Ada 8.000 orang bekerja di bisnis seni dan sektor jasa kreatif menciptakan 9.000 pekerjaan baru – dibandingkan 10 tahun sebelumnya, jumlah itu meningkat lebih dari sepertiganya. Sementara 12.000 orang bekerja penuh waktu di sektor media.
Pada situs resmi Bureau Broedplaatsen disebutkan, biro bentukan pemkot Amsterdam tadi bertugas mencari dan mengembangkan studio-studio, ruang hidup dan ruang kreatif yang terjangkau bagi para seniman dan pengusaha di bidang budaya. Tapi si biro tak memiliki studio atau ruang hidup dan ruang kreatif untuk disewakan.
Other Article
- Ada Gempa di Kupang
- 9 Cara Merawat Kulit Saat Hamil
- Nikita Diperkosa lalu Ditinggal di Hutan
- Belanda Negara Indah Penuh Dengan Warna
- Edmond Ilyas Resmi Dicopot
- Perokok Punya IQ Lebih Rendah
- Ajaib, Masjid di Lantai 3 Ramayana Tak Ikut Terbakar
- Berkreasi Bersama Anak
- Musik sebagai Pengiring Bercinta
- Menghadapi Flu dan Gejalanya dengan Cara Mudah
- Perempuan-perempuan Pengusaha Batik Rembang
- Tali Temali di Kaki yang Cantik
- Saatnya Pamerkan Kaki Cantik Anda!
- Membersihkan Telinga, Mata, dan Hidung Bayi
- Bilasan Santan Bisa Menghilangkan Ketombe
- Ayam Panggang Lada Hitam
- Atasi Nyeri PMS dengan Jamu Rasa Jeruk
- Menghilangkan Lipatan Bekas Bantal pada Wajah
- Forever Jewellery dan Perlini's Silver Gelar Diskon
- Balado Telur Mata Sapi
- Masaklah untuk Sekali Makan Saja
- Tips Penggunaan dan Perawatan Handuk
- 32 Rahasia Israel yang tidak Dipublikasikan
- fakta - fakta tentang komputer
- Best Indonesia president intimate photos
- Taman Nasional Laiwangi-Wanggameti
- Taman Nasional Kelimutu
- Taman Nasional Manupeu-Tanah Daru
- Taman Nasional Komodo
- Taman Nasional Gunung Rinjani
- Taman Nasional Alas Purwo
- Taman Nasional Meru Betiri
- Taman Nasional Baluran
- Taman Nasional Karimunjawa
- Taman Nasional Bromo
- Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
- Taman Nasional Kepulauan Seribu
- Taman Nasional Gunung Halimun
- Taman Nasional Ujung Kulon
- Taman Nasional Berbak
- Taman Nasional Sembilang
- Taman Nasional Bukit Duabelas
- Taman Nasional Bukit Tiga Puluh
- Taman Nasional Way Kambas
- Taman Nasional Bukit Barisan Selatan
- Taman Nasional Gunung Leuser
- Taman Nasional Kerinci Seblat
- Taman Nasional Siberut
- RUJAK SOTO & SEGO TEMPONG Makanan Khas Banyuwangi
Posting Komentar