Atrofi Vagina
03.28
Diposting oleh Melany Christy
Atrofi vagina (atrofik vaginitis) adalah penipisan dan peradangan pada dinding vagina akibat penurunan estrogen. Atrofi vagina paling sering terjadi setelah menopause, tetapi bisa juga berkembang selama menyusui atau pada saat produksi estrogen menurun.
Bagi banyak wanita, atrofi vagina membuat hubungan seks menyakitkan - dan jika persetubuhan menyakitkan, minat seks secara alami akan menurun. Terlebih lagi, fungsi alat kelamin sehat terkait sangat erat dengan fungsi sistem urin yang sehat.
Gejala
Berikut ini gejala atrofi vagina:
* Vagina kering
* Vagina terasa terbakar
* Vagina berair
* Sensasi panas saat buang air kecil
* Pendarahan setelah hubungan seksual
* Tidak nyaman saat berhubungan seksual
Perawatan
Jika gejala yang muncul relatif ringan, atrofi vagina tidak perlu pengobatan. Gejala-gejala ringan dapat dihilangkan dengan menggunakan sebuah pelumas atau pelembab. Namun, jika gejala mengganggu mengganggu maka diperlukan perawatan. Secara umum, mengobati kekeringan vagina lebih efektif dengan topical vagina.
Sumber: mayoclinic.
Kode Iklan anda yang ingin ada di sebelah kiri disini
Kode Iklan anda yang ingin ada di sebelah kanan disini
This entry was posted on October 4, 2009 at 12:14 pm, and is filed under
Kumpulan penyakit,
Penyakit dan perawatanya
. Follow any responses to this post through RSS. You can leave a response, or trackback from your own site.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar