Kalau mau jujur, semua perempuan yang sudah berpasangan pasti pernah menyimpan rasa suka pada pria lain. Begitu pula halnya dengan kekasih Anda, yang diam-diam pernah "memendam rasa" dengan perempuan lain. Sebenarnya, bisakah kita membagi cinta untuk banyak orang dalam waktu bersamaan?

Suntikan Semangat Baru
Ini bukan lagi cerita baru. Pada saat sudah tidak lagi menyandang status available, tiba-tiba muncul pria idaman lain di depan mata. Mau ditanggapi, takut salah. Mau pura-pura cuek, kok ya susah. Apalagi bila pria tersebut juga menunjukkan atensi serupa pada kita. Padahal, hubungan dengan kekasih juga sedang mesra-mesranya. Harus bagaimana, dong?

Tak perlu pusing. Menurut Dr Yvonne Kristin Fulbright, pakar hubungan, selama janur kuning belum melengkung, Anda masih bebas mencari alternatif pendamping. Pacaran memang momen untuk menentukan pilihan terbaik, bukan? Bukan hanya kita yang belum menikah, mereka yang sudah pernah menghadap penghulu pun terkadang masih punya kesempatan untuk mendapatkan pendamping yang lebih baik.

"Serangan" cinta di saat kita sudah memiliki pasangan ini biasanya terjadi apabila kita menemukan sisi positif yang disukai pada diri pria baru tersebut, yang tidak dimiliki oleh pasangan kita. Misal, Anda menyukai "cem-ceman" baru ini karena dia bisa membuat Anda tertawa terbahak-bahak. Sangat berbeda dari pasangan Anda yang cenderung pendiam.

Atau, semata-mata karena pria idaman baru ini bisa membuat Anda mencicipi kembali indahnya perasaan jatuh cinta. Soalnya, hubungan asmara yang telah berlangsung lama biasanya sudah tak lagi menyisakan "getar-getar" di dalam hati. Anda tidak lagi deg-degan setiap kali menatap mata kekasih. Itu sebabnya, merasakan kembali "kembang api" setiap kali mencuri pandang ke arah pria baru itu membuat Anda seperti mendapat suntikan semangat baru.

Ada Berbagai Jenis Cinta
Anda sudah memutuskan untuk menerima perhatian dari pria baru tersebut, tapi masih ragu akan kemampuan mencintai dua orang dalam waktu bersamaan? Kata Dr Helen Fisher, seorang antropolog yang menulis buku Why We Love?, sebenarnya setiap orang punya kemampuan untuk membagi hatinya kepada lebih dari satu orang. Itu yang disebut dengan istilah "polyamory".

Polyamory adalah praktek memiliki lebih dari satu hubungan cinta dalam waktu bersamaan. "Open marriage", "open relationship", dan sejenisnya merupakan hubungan berbasis polyamory. Bukan hanya terkait daya tarik fisik, hubungan polyamory juga melibatkan cinta, keintiman, persahabatan, perasaan sayang, libido, romantisme, dan sebagainya. Sama seperti hubungan "normal".

Menurut Dr. Fisher, pada dasarnya, dorongan manusia untuk mencari pasangan didasari oleh tiga kebutuhan, yaitu nafsu birahi, cinta romantis, dan kedekatan hubungan (attachment). Nah, tiga sirkuit otak yang mengatur ketiga hal ini tidak selalu berjalan kompak. Bisa saja ada satu orang menjadi "sasaran bersama". Tapi, mungkin pula ketiga sirkuit otak tersebut menemukan "sasaran" yang berbeda. "Jadi, berdasarkan tinjauan ilmu saraf, sebenarnya manusia bisa mencintai lebih dari satu orang secara bersamaan," kata Dr Fisher.

Mungkin saja ada yang menilai bahwa perasaan cinta yang terlibat dalam hal ini adalah cinta yang tidak matang, hanya sebatas kulit luar. Tapi, jangan lupa, bahwa bangsa Yunani kuno pernah menyatakan bahwa di dunia ini ada beberapa macam cinta; Eros -cinta erotik yang melibatkan fisik dan emosi, Agape -cinta yang mendahulukan kepentingan salah satu pihak demi pihak lain, Storge -cinta sebagai sahabat dan pendamping, Mania -cinta yang tergantung cenderung obsesif, dan sebagainya.
Kode Iklan anda yang ingin ada di sebelah kiri disini
Kode Iklan anda yang ingin ada di sebelah kanan disini

Other Article



visit the following website islamic.net Make Smart Berita Bola