Perempuan yang memiliki kulit berpigmen banyak rentan terkena vitiligo. Tanda-tandanya: kulit yang menghitam, atau sebaliknya, kulit ditumbuhi spot atau lingkaran putih mirip panu atau kulit bersisik. Kian lama spot atau lingkaran putih itu makin membesar.

Penyakit ini menyerang baik perempuan maupun laki-laki. Mereka yang terserang penyakit ini rata-rata berada pada rentang usia 20-40 tahun.

''Sampai sekarang tidak ada yang tahu apa penyebab pasti vitiligo. Tetapi rata-rata vitiligo menyerang pria dan wanita yang punya pigmen kulit berwarna,'' tutur dr Stanley Setiawan, SpKK, dermatolog dari Klinik Ultimo, seusai acara diskusi bertajuk "Rebel, Rebuilt, and Reborn" di Plaza Asia, Rabu (10/3/2010) lalu.

Penyebab lain vitiligo adalah faktor keturunan. Rata-rata 25 persen penderita penyakit ini disebabkan oleh keturunan. Artinya, jika ada keluarga yang menderita vitiligo maka ada kemungkinan anak-anak atau cucu mereka juga terkena.

Faktor lain yang menyebabkan penyakit itu adalah peradangan kulit akibat sering berjemur atau terpapar sinar matahari. Mereka yang jarang menggunakan lotion pelindung ber-SPF (sun protection factor) bisa terserang vitiligo.

Selain kulit yang terbakar matahari, radikal bebas dan gelombang radiasi komputer juga jadi penyebab peradangan. ''Saya pernah punya pasien vitiligo. Ia mengaku jarang terpapar sinar matahari, setelah diselidiki lebih lanjut ternyata penyebabnya gelombang atau radiasi dari komputer,'' ujarnya.

Stres juga bisa memicu vitiligo. Mereka yang terus-menerus merasa tertekan akan memicu penyebaran vitiligo ke seluruh kulit. Bila sudah parah, semua permukaan kulit jadi menghitam atau memutih karena kehilangan pigmen.

Penelitian di Amerika juga mengatakan bahwa vitiligo juga diakibatkan oleh penurunan kekebalan tubuh (imunitas). Sementara itu, ada penelitian lain yang mengatakan bahwa pigmen kulit (melanosit) saling memakan sehingga terjadi vitiligo.

Stanley mengatakan bahwa penyakit ini tidak menular dan tidak mematikan. Meskipun begitu, bisa menurunkan rasa percaya diri. Apalagi penyakit ini belum ada obatnya. Namun, ia menyarankan untuk selalu menggunakan krim dengan SPF 30 untuk Anda yang sering bekerja di bawah sinar matahari.

''Oleskan setiap 3-4 jam sekali meskipun Anda bekerja di dalam ruangan tertutup,'' jelasnya.

Kode Iklan anda yang ingin ada di sebelah kiri disini
Kode Iklan anda yang ingin ada di sebelah kanan disini

Other Article



visit the following website islamic.net Make Smart Berita Bola