Gemerlap lampu cahaya kota seolah menari mengajak berdansa
di himpit gelisah membelah murka
tiada suka tetap kau rasa menyelami malam hina ranjang berdansa
tersingkap sutra penutup raga menampak paha membakar jiwa
kau pesona malam...
Bunga sorga melambai nista
memaksa...
Kau petik dengan tangis melanda meradang luka membusuk di jiwa
tiada adam yang meminta pelukan hangat setulus cinta
hina nista di mata dunia
kau pesona malam...
Tangis mu tiada arti laksana anjing di mata ulama
Jajakan pesona bersama arak tawarkan hangat hanya sekejap
waktu hampir pagi
kau masih tertawa bersama iblis penguasa dunia
tangis rengek meminta kau kembali bersama sisa cinta yang kau punya
kau pesona malam...
Menjadi dewi bersama mentari...
Terbuang waktu yang berlalu...
Kau pesona malam...
Di pundak mu menggelayut beban...
Kau pesona malam...
Bagai rembulan tapi tak bersinar...
Hardik bengis menjadi sarapan
celoteh mereka laksana petir
Berkilat...
Ganas...
Menyambar dan menyumbat di ulu hati...
Ikhlas hati membumbung tinggi pada illahi...

Kode Iklan anda yang ingin ada di sebelah kiri disini
Kode Iklan anda yang ingin ada di sebelah kanan disini

Other Article



visit the following website islamic.net Make Smart Berita Bola